Rabu, 27 April 2011

Ilmu, Idealisme, dan Sekolah

            Jika saya mengajukan pertanyaan 'Untuk apa Anda sekolah? Apa cita- cita Anda ?' Lalu, apa jawaban Anda? Jika saya bertanya, ' Apa idealisme itu?' , apa jawaban Anda?
        Kemarin saya menunggu di suatu tempat. Kurang lebih 5 jam saya di tempat itu. Selama saya menunggu, saya ingat masa sekolah dan kuliah saya. Saya ingat teman- teman saya, ingat guru- guru saya, ingat dosen- dosen saya dan saya bertanya dalam hati ' Sedang apakah mereka?','bagaimana kabar mereka?' dan saya ingat obrolan- obrolan dengan mereka, ilmu dan idealisme yang menyatu dalam sebuah pernyataan. Manis dan kuat, tak tergoyahkan. 'masihkah mereka seperti itu ?'
        Saya membayangkan, jika orang yang saya temui ini adalah salah satu dari teman- teman saya. Apa jadinya? Malukah dengan idealisme dan ilmu yang dulu kami agungkan?Saya tertawa miris dan saya sangat berharap, orang yang saya temui hari ini bukanlah teman- teman saya.
        Ilmu dan idealisme itu ternyata bisa dibeli oleh urusan perut.Untuk apa sekolah tinggi- tinggi? Lebih baik kurikulum dibentuk untuk urusan perut bukan untuk membentuk pikiran dan empati manusia.Jadi untuk apa sekolah tinggi- tinggi jika ilmu dan idealisme hanya tempelan belaka?
       

Minggu, 24 April 2011

Sudah Setahun...Kota Itu...

            Sudah setahun saya tak pulang ke rumah. Sudah setahun saya tak mengendarai motor Honda Grand 96 kesayangan saya. Sudah setahun saya  tidak makan rujak cingur buatan Bu Mul, tetangga saya. Sudah setahun saya tak duduk di depan rumah, menyapa tetangga- tetangga saya yang lewat di depan rumah. Sudah setahun...
          Kota itu tak membuat saya rindu teramat dalam, hanya ingin sejenak melihatnya. Setelah itu saya akan kembali lagi, di sini... sekarang...
Kota itu hanya menyimpan sejumput kenangan masa kecil, dan ingatan saya sudah mulai memudar...tapi saya akan kembali, nanti.. 

 

Paskah untuk Saya : Perjuangan dan Kegembiraan

            Malam ini adalah malam Paskah. Malam yang dirayakan dengan penuh sukacita. Malam yang tepat untuk merenung, setidaknya melalui tulisan yang saya tulis saat ini.
        Apa arti Paskah untuk saya? Jika saya ditanya, saya akan menjawab : Paskah adalah perjuangan dan kegembiraan. Meneladan kasih Kristus lewat perjamuan terakhir saat Kamis Putih, saya belajar bagaimana kasih Allah pada manusia. Apakah saya mudah mengasihi sesama? TIDAK...saya harus berjuang untuk itu. Mengalahkan segala ketidakberdayaan saya sebagai manusia untuk dapat membagi kasih saya pada sesama. Tapi Allah masih memberi kesempatan untuk saya mengumpulkan sebanyak-banyaknya tabungan kasih sesuai kehendakNya. Dan itulah anugerah Tuhan terbesar untuk saya, HIDUP.
        Meneladan kasih Kristus lewat sengsaranya yang diperingati saat Jumat Agung, saya belajar bagaimana Kristus berjuang untuk melewati sengsaraNya. Sesuatu yang diperjuangkan akan mendapatkan hasil yang melimpah. Perjuangan yang berat akan mendatangkan kebahagiaan.Tak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, asalkan percaya bahwa perjuangan itu tidak sia- sia, maka terjadilah.
        Malam Paskah adalah malam kegembiraan. Gembira menjadi manusia yang baru. Gembira karena diberi kesempatan untuk memulai kehidupan yang baru. Kegembiraan untuk berbagi kasih pada sesama, sekecil apapun itu. Niscaya, akan menjadi berkat melimpah bagi sesama.

* Selamat Paskah !*

Renungan di Kala Hujan

            Saat hujan datang...
          Pertama setetes, dua tetes lalu datang tak bisa dihadang
          Manusia berpayung jalan cepat- cepat untuk pulang
          yang lain berharap langit cepat terang

Lihat, anak itu terdiam dalam dinginnya
Kakinya tak beralas, pakaian pun sudah menempel lekat dengan badannya
Kedinginan, entah apa yang dicarinya
Uang tak seberapa yang berjudi dengan kesehatannya?


          bakmi ayam dan temannya laku di pasaran
          es kelapa berhenti dulu menjadi pusat perhatian
          yang satu menangis dalam kesendirian
          yang satu berkawan dengan keramaian


hujan selalu punya cerita
bisa indah bisa derita
jika boleh kami meminta
semoga hujan kali ini penuh cinta


*tulisan ini saya tulis setelah 2x berteduh di stasiun Bekasi* :p
         

Ugly Betty !!!

            2 hari ini saya kembali kepada kebiasaan lama saya jika libur tiba. Nonton DVD! kali ini saya menjatuhkan pilihan pada serial Ugly Betty. Saya rasa, teman- teman pernah tahu serial ini. Ya, serial ini singkatnya bercerita tentang gadis yang buruk rupa (ekstrimnya disebut demikian) tetapi punya otak yang encer,semangat yang luar biasa dan pantang menyerah. Dan, episode demi episode memberikan saya inspirasi, bagaimana sosok seorang Betty berjuang dalam kehidupannya. Oke, mungkin teman- teman mengganggap saya aneh terinspirasi dari film yang hanya rekaan manusia, tak apalah, selama itu memberikan masukan yang positif kan ?
          Pertama, apapun masalah yang Anda hadapi, kantor adalah tempat yang tepat untuk berakting! Tidak peduli, betapa buruknya perlakuan bosmu, tidak peduli betapa menjengkelkannya perilaku rekan kerjamu, tidak peduli berapa penghasilan yang kamu terima, tidak peduli sesulit apapun pekerjaanmu, love your job! bersikaplah profesional dalam pekerjaanmuu dan kerahkan semua kemampuanmu untuk mendukung pekerjaanmu. Pergi ke kantor dengan semangat dan fokus : urusanku hari ini harus selesai...bukankah mengeluh hanya akan membuat diri kita menjadi tidak maju dan malas untuk melangkah? itu yang saya tangkap dari semangat Betty.
           Kedua, single is happy ! di satu episode, diceritakan mendapatkan undangan dari si bos untuk datang ke pesta kantor. Tentu saja, dia harus membawa pasangan. Putus asa karena dia tidak mendapatkan pasangan yang tepat untuk diajak ke pesta, Betty memutuskan untuk tidak pergi ke pesta itu. Tetapi, Hilda, kakak Betty, mengatakan 'kamu harus pergi...ini kesempatanmu' dan betty pun datang seorang diri dengan percaya diri 'saya seorang diri' dan menikmati pesta itu dengan sempurna. Single is happy..i said happy not happier than....
           Ketiga, apapun yang Anda impikan, berjuanglah untuk meraihnya. Betty tidak pernah bermimpi untuk bekerja di Mode Magazine, tapi berkat perjuangannya , Betty berhasil menjadi editor ! Impian itu hanya akan menjadi impian jika Anda tidak pernah melakukan usaha untuk mewujudkan impian itu. Sebaliknya, tidak memiliki impian berarti Anda akan bergerak tanpa tujuan. 
           
* hmm, daripada saya terinspirasi dari sinetron drama kan?*:p

Minggu, 17 April 2011

Selamat Hari Minggu

         Matahari mengintip dari lubang angin. Matahari sudah muncul tanda pagi sudah datang. Kupanjatkan doa , doa yang sama, tapi aku yakin Sang Pencipta tak pernah bosan menerima doaku yang itu- itu saja. Berterimakasih atas kesempatan hidup yang diberikanNYA. Masih ada kesempatan untuk menabung kebaikan. Puji Tuhan, syukur pada Tuhan.
           Hari ini adalah adalah hari Minggu, harinya Tuhan, kata lagu anak- anak sekolah Minggu. 7 hari dalam seminggu, dan hanya sehari, itu pun hanya 2 jam dari waktuku untuk datang mendengar sabdaNya. Syukurlah, karena aku masih mengingatnya. Semoga, semakin banyak orang yang mengingatnya.
           Hari ini adalah hari Minggu, hari untuk berkumpul bersama keluarga, kata orang- orang yang disibukkan dengan pekerjaannya, yang tak sempat menghabiskan waktu bersama anak- anaknya.Sadar, kehidupan kota telah merenggut kebersamaan keluarga, tapi itulah pilihannya. Sekali lagi, jangan mengeluh.
        Hari ini adalah hari Minggu, hari untuk membersihkan perabot rumah, kata orang- orang yang tak punya asisten rumah tangga sepertiku. Seminggu sekali menghilangkan debu yang menempel. Tak perlu berkeluh kesah, anggap saja mengolah raga untuk kesehatan.
        Hari ini adalah hari Minggu,hari untuk datang ke mall, menghabiskan lembaran uang yang didapat dari Senin- Jumat. Buat sebagian wanita adalah waktu  yang tepat untuk datang ke salon, memanjakan diri dari segala penat fisik. Buat sebagian pria adalah waktu yang tepat untuk ke bengkel, sekedar memuaskan hobi yang tertunda.
         Apapun kegiatan Anda di hari Minggu, selamat hari Minggu..Enjoy! Jangan lupa, setelah Minggu ada Senin, mari kembali bekerja...:D

Tidak Pernah Lupa

        Jam 6 di Minggu pagi. Saya BW dari hp saya. Saya membaca cerita Mamatrik.Saya jadi merindukan teman- teman saya di kantor lama. Teman- teman di kantor lama adalah teman- teman saya yang pertama di Jakarta. Saya yakin, kecintaan saya pada Jakarta, adalah karena bertemu mereka. Saya yakin, kecintaan saya pada hari Senin juga karena mereka karena saya selalu tak sabar untuk berbagi cerita dengan mereka. Tempat itu, bukan menjadi ladang mencari penghasilan untuk saya, tapi tempat bermain untuk saya. Saya mencintai pekerjaan saya juga karena mereka. Dan itu tetap melekat pada diri saya walaupun saya tak bekerja bersama mereka.
         Sebelum saya memutuskan untuk pindah, saya mengalami kebimbangan yang luar biasa. Saya ingin mencari pengalaman yang lain, ilmu yang bertambah sesuai dengan latar belakang pendidikan saya. Itu saya katakan pada atasan saya ketika beliau menanyakan keputusan saya. Saat wawancara terakhir, saya mengatakan terus terang pada atasan saya. 'Saya akan pindah'.Saat itu saya galau, saya ingin pindah, tapi juga ada kehilangan besar yang akan saya alami.Beberapa hari saya menuliskan kegalauan hati saya di catatan Facebook.

               Senin, 10 Januari 2011, saya mengucapkan salam perpisahan dan kesan di meeting pagi. Teman seangkatan saya, Mba Rifka yang memberikan kesempatan pada saya untuk mengucapkan salam perpisahan itu. Ada haru yang tertahan saat itu, sadar bahwa saya harus berpisah dengan teman- teman yang sudah mewarnai kehidupan saya selama 3 tahun. 14 Januari 2011, adalah hari terakhir saya bekerja di kantor itu. Saya pulang kantor dengan langkah gontai,pikir saya saat itu, kelak jika saya datang lagi ke tempat ini, saya akan datang sebagai tamu.
          Dan sayapun kembali ke tempat itu. Sebagai tamu. Hanya sekedar untuk janji makan siang bersama mereka, atau hangout sepulang kantor. Tak ada yang berbeda, mereka menyambut hangat kedatangan saya. Dengan senyum mengembang, ciri khas tempat itu. Saya pun tak putus komunikasi dengan mereka, bahkan saya masih sering membicarakan tentang pekerjaan saya yang tertunda dengan rekan kerja kerja saya dulu.
         Perpisahan itu bukan akhir segalanya,  cerita setelah perpisahan itulah yang penting. Saya sangat bahagia memiliki teman- teman seperti mereka. Tak terlupa, terimakasih temans...Sukses untuk kalian semua. ENJOY !

Tulisan yang Masih Ada Titik dan Koma

           
Manusia lahir hanya membawa raga dan nyawa. Tak ada yang keluar dari rahim ibunya sudah berpakaian penuh warna. Manusia lahir tanpa membawa nama, ayah ibunyalah yang berhak menamakannya. Tak hanya itu, ayah ibunyalah yang membentuk karakternya, mempengaruhi tindak tanduknya, lewat contoh perilaku yang diberikannya.
Setelah manusia mampu melihat dunia, artinya manusia siap melihat semua yang berwarna. Aku beda, kamu beda, dia beda, dan akhirnya pada kesimpulan kita beda. Lalu, kenallah manusia dengan manusia lain selain ayah ibunya, yang dihormatinya, dan dicontohnya. Sama, dunia akan memberinya label ‘ ini baik, ini buruk’. Kadang manusia bimbang, mana yang harus dipilihnya.
Kembalilah manusia pada ayah ibunya. Bertanya kenapa tak sama. Ayahnya menjelaskan demikian, ibunya menjelaskan demikian, manusia yang lain menjelaskan demikian.Manusia semakin tak mendapatkan jawaban yang tak pasti dari pertanyaannya. BIMBANG dan RAGU…lalu tiba-tiba manusia menjadi naïf…ah.. aku mau yang sama saja. Lalu tak mencinta yang beda.
Pada akhirnya, manusia melindungi yang sama, seakan-akan yang beda akan merusak sesuatu yang sama. Saling serang hanya itu yang bisa dilakukannya, tanpa tau apa penyebab utamanya. Sebagian manusia bertindak cepat.  Sadar bahwa bukan harus sama tapi bagaimana cara bergandengan untuk mencapai tujuan yang sama. Sayang, semakin hari semakin sedikit tipe manusia yang menyadari kekeliruannya.
Manusia yang demikian sebaiknya hidup dalam goa…tak bertemu dan bersapa dengan lainnya. Bukankah hatinya akan gembira karena berkumpul dengan yang sama? Tak sadar, bahwa itu berarti melukai Sang Pencipta. Kembalilah pada menu awal. Manusia lahir hanya membawa raga dan nyawa, bukan pakaian yang penuh warna.

Kamis, 14 April 2011

Tanpa Judul

            Goresan pena seorang gadis di kertas putih...


Aku bertanya padamu, hai lelakiku...ke mana kau bawa pergi hatiku ?Aku ingin mengambilnya lagi darimu. Lelakiku, tak taukah kau kegalauan hatiku? Kusebut namamu dalam doaku, kutulis namamu dalam hatiku dan kusimpan citramu di pikiranku. Ini tak adil, kau bawa hatiku bersamamu.


Itu dulu, kekasihku, oh bolehkah aku masih memanggilmu demikian? Aku telah terbiasa dengan sapaan itu. Hanya sebuah kebiasaan...seperti aku terbiasa bangun pagi setelah memimpikanmu semalam. Apa katamu? tulisan ini terlalu berlebihan untukmu ? Ya, karena hanya kau baca sekali. Coba bacalah sekali lagi, terlihatkah hatiku yang masih merekah karenamu?


Aku berhasil, lelakiku.. Aku berhasil seperti dulu aku memikatmu. Aku telah menemukan kembali aku yang selama ini ada di dekatmu. Kau benar...aku kehilangan arah dan pegangan. Bukankah kali ini sama seperti ketika kita bertemu? Terimakasih...






         

Senin, 11 April 2011

Fakta Masa Kecil


                Mari bersama saya mengenang kembali fakta- fakta yang terjadi di masa kecil kita. Berikut ini adalah fakta masa kecil saya. Anda harus percaya bahwa ini benar- benar terjadi pada saya. ENJOY!
1.        Saya sangat suka memasukkan ibu jari saya ke mulut. Itulah mengapa ibu jari saya berukuran tidak layak, kurang tumbuh sempurna :p.  Saya suka bilang : ‘Ma, ini rasa strawberry loh, ini rasa vanilla, ini rasa coklat loh’. Mama sering menghentikan kebiasaan saya dengan mengolesi ibu jari saya dengan bratawali, perban, tapi cara itu tidak mempan untuk menghentikan aksi saya. Tahukah Anda, saya baru menghentikan aksi saya itu ketika kelas 6 SD! Itu pun karena saya harus ikut semacam retreat di sekolah dan menginap! Malu kan ketauan teman- teman waktu itu. Ah, tapi saya tak malu membagi fakta ini di sini. :D
2.       Nama imajinasi saya adalah FITA. Entah kenapa saya suka sekali nama itu. Jadi, kalo saya main guru-guruan, saya jadi Fita, jmain dokter-dokteran jadi dokter fita, main pentas –pentasan jadi penyanyi fita * saya terinspirasi dengan acara Asia Bagus*
3.       Saya suka sekali main kafe-kafean dan warung mini. Jadi saya pakai kaset untuk sandwich, dan menggunakan tea set mama untuk peralatan kafe saya. Suatu hari , gelas mama pecah..uupps..saya buru- buru memperbaikinya dengan lem UHU! Sampai sekarang, mama nggak tau kalo koleksi gelasnya ada yang pecah. :P
4.      Saya masuk comberan *got* 2 kali ! Bau? Pasti! Pertama, saya masuk comberan di depan rumah dan kedua saya masuk comberan tetangga saya !
5.       Saya pernah mengajak beberapa teman saya untuk menyerang salah seorang tetangga saya. Penyebabnya? Anak itu sombong sekali tidak mau meminjamkan mainannya pada kami. Saya sembunyi di balik pohon depan rumah. Saat Laura, anak yang saya serang itu, muncul di depan rumah saya, Saya langsung mencakarnya..Akibatnya? Saya dimarahi papa habis-habisan! Ah, kemana ya Laura (anak yang saya serang itu?) *ternyata saya adalah preman kecil!*
6.      Saya punya baju ‘supiran’ dan baju ‘beton’. Artinya? Baju supiran adalah baju yang ada kancing besar menyerupai setir mobil. Nah kalo pakai baju itu, saya akan memainkan kancingnya seolah-olah saya sedang menyetir mobil. Baju beton adalah baju yang punya kantong besar. Nah, saya akan mengisi kantong itu dengan beton *biji nangka yang sudah direbus, rasanya mirip singkong*
7.       Saya pernah operasi amandel saat kelas 6 SD. Saya tertipu dengan bujukan mama yang bilang : ‘nanti adik boleh makan es krim banyak-banyak’. Nyatanya :’ saya Cuma makan es krim sekali setelah operasi, itupun tidak habis karena rasanya perih sekali !
8.      Saat saya SD, demam adalah penyakit yang sering menghampiri saya. Saat ujian IPS, saya pernah menjawab peta irian jaya, padahal soalnya adalah peta bali! Pusing berat, bow!
9.      Di catatan rapor saya pernah ada tulisan ‘banyak cakap’ artinya : saya suka bicara di kelas alias cerewet !
10.    Saya pernah memasukkan biji tanaman,*bijinya kecil, berwarna kuning jeruk* ke dalam hidung saya. Saya harus ke dokter THT untuk mengeluarkannya. Hmm, mungkin itu juga yang membuat lubang hidung saya besar ya :p
10 dulu ya…kapan-kapan disambung lagi!

Minggu, 10 April 2011

Semangat Senin !!!!

         Hai...besok hari Senin, kawan
         Bukankah besok adalah hari yang membahagiakan?
         Muram di wajahmu harus dimusnahkan
         Wajah yang optimis harus ditampilkan


Kenapa tak suka Senin ?
Bukankah itu hari yang tepat untuk mengawali semua ingin?
Sekaligus hari yang bisa membuat panas dingin
Jika bosmu tak juga memberi segarnya angin


          Hai...setelah senin berarti selasa
          Itu artinya semakin dekat sabtu kan jumpa
          cuma perlu melewati delapan atau sepuluh jam semata
          kenapa harus takut menjalaninya?


Ayo...ayo...semangat bergerilya
Mencari dan mencari agar tak jadi duafa
optimis dan penuh tawa
niscaya esok kan jadi hari bahagia!


* didedikasikan bagi semua orang yang tak menyukai Senin !

Sedikit demi Sedikit Lama Lama Menjadi Bukit


                Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis tulisan ini. Sebenarnya tulisan ini sudah agak basi. Tapi, tak apalah saya menuliskannya sekarang.
                Suatu hari, saya naik taksi biru ke Tangerang untuk suatu urusan pekerjaan. Perjalanan 45 menit itu meninggalkan kesan untuk saya. Sepanjang perjalanan, Pak Supir bercerita tentang kehidupannya. Basa- basi saya pertama kali ‘ Sudah berapa lama di taksi biru, Pak?’.Berikut ini petikan singkat obrolan saya di taksi.
PS (Pak Supir):‘masih sebentar mbak, 8 tahun’
A (Astrid)             : ‘Wah lama juga..sebelumnya kerja di mana Pak’
PS                           : ‘ Di logistic mbak. Saya pindah karena saya suka kerja di lapangan. Kalo bawa mobil kan saya bisa keliling. Tidak bosan melulu di belakang meja’
A                             : ‘ Ini pool mana Pak?’
PS                           :’ Pamulang , Mbak. Kebetulan ketemu mbak. Rencana, saya mau ke BSD’
A                             :’ Wah jauh pak ke BSD. Rumahnya di Pamulang?’
PS                           : ‘ Bukan, saya di bogor. Saya dapat bantuan perumahan di sana.Terus terang saya bekerja di sini karena fasilitasnya. *kemudian Pak Supir menjelaskan fasilitas apa saja yang dia terima*
A                             :’ Wah, seneng ya Pak sudah punya rumah.’
PS                           :’ wah seperti mimpi Mbak. Rumah itu masih saya renovasi. Hari ini saya bisa dapat pasir, saya belikan pasir dulu. Bisa beli keramik, saya belikan dulu. Pokoknya, begitu ada uang saya akan beli bahan. ‘
A                             :’Ga dikumpulin dulu Pak uangnya?’
PS                           :’ Wah, nggak bakalan kekumpul Mbak. Ada aja nanti buat kepake yang lain. Padahal kebutuhan sekarang yang penting adalah renovasi rumah. Itu biayanya nggak sedikit. Jadi saya nyicil saja beli bahan-bahannya’
PS                           :’ Mbak sudah menikah?’
A                             :’Belum Pak’
PS                           :’ Sebelum menikah, menabunglah banyak-banyak Mbak. Apalagi untuk urusan rumah. Sedikit- sedikit tidak apa-apa. Nanti akan jadi bukit.’
Deg…Pak supir ini benar. Untuk kebutuhan besar dan penting, tak ada salahnya dipersiapkan dari awal. Sedikit taka pa, lama –lama akan jadi bukit. Saya jadi ingat atasan saya di kantor lama. Dia juga pernah mengingatkan saya untuk menabung dan berinvestasi dari sekarang. ‘karena manusia itu sebenarnya bukan tidak punya uang, tapi karena tidak mempersiapkan. Memasukkan anak sekolah misalnya, terasa berat kalo harus menyediakan uang 5 juta misalnya. Tapi kalo dari awal sudah disiapkan pasti terasa ringan.’ , begitu katanya.
                Di akhir perjalanan, Pak Supir berkata ‘ maaf saya terlalu banyak bicara dan menggurui Mbak’, saya pun membalasnya ‘Oh nggak apa-apa Pak. Terimakasih nasehatnya.’
*terimakasih karena mengingatkan saya untuk menabung, Pak. Benar..sedikit demi sedikit lama- lama menjadi bukit



Renungan Minggu Pagi


                Anda pernah merasakan kesedihan dan kesusahan, bukan? Anda juga pernah merasakan masalah datang pada Anda dan Anda merasa sebagai orang yang menderita di dunia ini. Demikian juga dengan saya. Saya pun merasakan kesedihan. Apa yang Anda lakukan ketika kesedihan datang pada Anda? Ada banyak cara, dan mungkin salah satunya adalah berdoa. Saya pun demikian. Berdoa, supaya Tuhan menolong saya.
                Pernahkah Anda meresapi dan berpikir : ‘Saya sudah mempersembahkan doa terbaik untukMu, saya sudah melakukan ajaranMu, saya pun berbuat baik sesuai dengan kehendakMu, tapi mengapa Engkau memberikan saya penderitaan? Mengapa orang lain mendapatkan kebahagiaan yang tidak saya dapatkan?’ Saya pun pernah berpikir demikian. Lalu, untuk apa kita berdoa dan dekat denganNya?
                Orang yang dekat denganNya, berarti mengimani bahwa apa yang diberikan Tuhan adalah jalan untuk menyempurnakan kebaikan, untuk mendewasakan manusia. Orang yang dekat denganNya, berarti memiliki harapan bahwa suatu hari nanti kebahagiaan itu akan datang, dan selalu memiliki harapan bahwa kesusahan itu adalah cara untuk merasakan kebahagiaan. Orang yang dekat denganNya berarti memiliki kasih yang siap untuk berbagi dengan sesamanya.
                Jika saya boleh merasakan kebahagiaan berarti saya harus siap untuk merasakan juga kepahitan. Dan saat itulah iman, harapan dan kasih saya sedang diuji. Benarkah saya benar- benar dekat denganNya?

Sebuah Renungan di Misa pagi ini