Jumat, 22 Oktober 2010

Saya Masih Ingin di Jakarta

          Siang kemarin, iseng - iseng saya bertanya pada Mba Rifka , 'Mba, kan lahir, besar di Jakarta, punya keinginan nggak buat tinggal di luar kota?' Dengan mantap Mba Rifka menjawab ' Nggak de, kenapa? ' Saya tau, dia pasti ingin tahu mengapa saya bertanya seperti itu. Sebenarnya, pertanyaan itu bermula dari obrolan saya dengan kakak perempuan saya.  Intinya, tentang hidup di Jakarta. Kami, para perantau dari kota kecil memiliki semangat juang '45 untuk terus berada di ibukota ini.
           Ingatan saya pun kembali ke jaman 2003an. Sejak saya kuliah, impian saya adalah bekerja di gedung- gedung pencakar langit di Jakarta, berjalan cepat di trotoar2 Jakarta (*ini agak lebay, ternyata cuma sebagian kecil jalanan Jakarta saja yang memberikan ruang yang asik untuk berjalan cepat :p*). Itulah mengapa saya mengambil lokasi penelitian untuk skripsi saya di Jakarta. Boleh dibilang, saya cinta Jakarta.
Saya menemukan passion di sini. Entahlah, saya menyukai kehidupannya yang serba cepat. Sangat dinamis.
            Kembali ke obrolan saya dan kakak saya. Intinya, dia bercerita bahwa dia merasa tidak enak mengobrol dengan salah satu kenalannya tentang Jakarta. kenalannya ini berpendapat bahwa hidup di daerah (*orang biasa menyebutnya demikian kan untuk menyebut kota selain Jakarta*) lebih baik dibandingkan di Jakarta. Lebih tentram, pekerjaan ada, bisa merawat keluarga, waktu tidak terbuang karena macet, yang pasti hidup di daerah lebih baik. Kakak saya 'panas' dengan pendapat ini, saya pun ikut- ikutan panas dengan pendapat kenalan kakak saya.
            Menurut saya, pendapat kenalan kakak saya itu tidak salah, tapi juga tidak benar. Tinggal di suatu tempat adalah pilihan kehidupan. Menurut saya pilihan itulah yang membuat kita harus beradaptasi untuk bertahan di pilihan tersebut. Saya pun, akan berusaha untuk tidak mengeluh menjalani kehidupan saya di kota ini. Saya tau, keluhan akan membuat saya menyerah berjuang di kota ini.
             Jadi, tak perlulah mencari perbandingan di mana lebih baik..jalani saja dan suatu hari nanti bisa jadi pilihan saya akan berubah, tidak lagi menjadikan Jakarta sebagai pilihan hidup saya. Jika saat itu tiba, saya akan beradaptasi dengan tempat yang baru itu.

ENJOY!

3 komentar:

  1. enjoy jakarta...!!!
    I love jakarta city ;)
    (udah, pulang yok!!!, udah malem nich)

    BalasHapus
  2. stuju!! n salut buat kamu yg selalu semangat seiap senin tiba, dek... :)

    BalasHapus
  3. Saya tinggal di daerah,tepatnya di lombok. bahkan jika dibandingkan dengan Jakarta tempat tinggal saya tramat ndeso, perbandingannya kira2 antara bumi dan langit. Tp sy menyukai daerah tempat tinggal sy krn semenjak kecil sy ada, hidup, dewasa dan bersosial di lombok. Seandainya sy tinggal di Jakarta, bekerja dan bersosialisasi juga berkeluarga di Jakarta tentu sy juga suka dan menikmatinya...Hohoo...intinya...dimanapun Qt hidup akan trasa nikmat jika Qt menjalaninya dengan ikhlas dan trus menikmatinya tanpa harus mengeluh, karena dimanapun tidak ada yg sempurna.
    Nikmati saja yg ada, jgn terlalu ambil pusing pendapat orang.

    BalasHapus