Terinspirasi dari perjalanan kereta kemarin. Tiap pagi, saya mengejar kereta,berebut supaya dapat duduk nyaman di kereta...pulangnya juga begitu...mengejar kereta,berebut untuk masuk dan dapat berdiri nyaman di kereta...kereta makin berjubel...sepertinya krl sukses menaikkan jumlah penumpang sejak ganti haluan jadi commuter line :p
Saya ingat kata-kata salah seorang teman. Dulu saya sering mengeluh ketika saya hatrus berjibaku di tengah kemacetan. Dulu, saya mau tak mau melewati kemacetan dari Rasuna Said - depan MPR - Slipi...duh,kok makin hari makin macet...Saat itu belum ada busway rute cililitan- grogol seperti sekarang..Teman saya tadi mengatakan Jakarta akan tambah macet sampai stuck,volume kendaraan akan terus bertambah...sampai saatnya nanti, mau tak mau akan ada moda transportasi massal buat menanggulanginya...sekarang yang bisa dilakukan adalah adaptasi bukan menggerutu..
Menurut saya, keadaan yang sulit membuat kita adaptasi..adaptasi itu membuat kita bertahan dengan keadaan ...dulu saya naik kopaja, kemudian beralih ke busway...dulu saya selalu bawa kursi lipat di kereta,tapi sekarang saya kuat berdiri...kenapa bisa begitu? karena adaptasi kan...badan menyesuaikan diri dengan keadaan.Emosi menyesuaikan diri dengan situasi.
Contoh lain lagi...dulu saya baru bangun jam 7 pagi,sekarang saya bisa bangun jam setengah 5 bahkan jam 4 pagi...adaptasidengan waktu...dan ternyata selalu saja ada faktor faktor pendukung untuk beradaptasi.
Menurut saya,setiap orang pasti bisa adaptasi tapi dengan kecepatan adaptasi yang berbeda2..ada yang cepat ada yang lambat dan kecepatan itu dipengaruhi observasi lingkungan dan pemikiran untuk menentukan langkah adaptasi..
Adaptasi memang tidak mudah.Saya juga merasa seperti itu...Reaksi awal terhadap suatu keadaan yang tidak mengenakkan pastilah mengeluh dan protes..Nah setelah itu,baru berpikir, observasi terhadap lingkungan...Dan, menikmati setiap peristiwa tampaknya jawaban yang tepat untuk melatih saya beradaptasi.
Saya ingat kata-kata salah seorang teman. Dulu saya sering mengeluh ketika saya hatrus berjibaku di tengah kemacetan. Dulu, saya mau tak mau melewati kemacetan dari Rasuna Said - depan MPR - Slipi...duh,kok makin hari makin macet...Saat itu belum ada busway rute cililitan- grogol seperti sekarang..Teman saya tadi mengatakan Jakarta akan tambah macet sampai stuck,volume kendaraan akan terus bertambah...sampai saatnya nanti, mau tak mau akan ada moda transportasi massal buat menanggulanginya...sekarang yang bisa dilakukan adalah adaptasi bukan menggerutu..
Menurut saya, keadaan yang sulit membuat kita adaptasi..adaptasi itu membuat kita bertahan dengan keadaan ...dulu saya naik kopaja, kemudian beralih ke busway...dulu saya selalu bawa kursi lipat di kereta,tapi sekarang saya kuat berdiri...kenapa bisa begitu? karena adaptasi kan...badan menyesuaikan diri dengan keadaan.Emosi menyesuaikan diri dengan situasi.
Contoh lain lagi...dulu saya baru bangun jam 7 pagi,sekarang saya bisa bangun jam setengah 5 bahkan jam 4 pagi...adaptasidengan waktu...dan ternyata selalu saja ada faktor faktor pendukung untuk beradaptasi.
Menurut saya,setiap orang pasti bisa adaptasi tapi dengan kecepatan adaptasi yang berbeda2..ada yang cepat ada yang lambat dan kecepatan itu dipengaruhi observasi lingkungan dan pemikiran untuk menentukan langkah adaptasi..
Adaptasi memang tidak mudah.Saya juga merasa seperti itu...Reaksi awal terhadap suatu keadaan yang tidak mengenakkan pastilah mengeluh dan protes..Nah setelah itu,baru berpikir, observasi terhadap lingkungan...Dan, menikmati setiap peristiwa tampaknya jawaban yang tepat untuk melatih saya beradaptasi.
memang sih teh ,sayajuga begitu.
BalasHapuskarena sudah terbiasa, dan adaptasi. itu bisa ter atasi.
salam kenal ya teh.
izin follow.
bila berkenan mohon di follow balik ^^
yup betul...kalo nggak adaptasi bisa menggerutu terus kan...
BalasHapussalam kenal, thx udah follow...:D
sama.... aku juga sering bete kalo pulang di jam segitu dan harus lewatin mpr... :(
BalasHapus