Beberapa hari yang lalu, mba Rifka, mengirimkan email dengan attachment Si Kaos Kaki Hitam. Pesan di email itu singkat : aku lagi baca ini. Saya pun penasaran. Saya buka attachment. Wow, 400 halaman lebih. Hmm, dengan font Times New Roman, spasi 1, cukup ruwet juga membacanya. Singkat cerita: saya tidak tertarik. Lalu , Mba Rifka bilang bahwa attachment itu dia dapat dari seorang teman yang mendapat cerita itu dari kaskus. Saya penasaran, biasanya Mba Rifka membaca cerita yang menarik, berarti cerita yang mba Rifka kirim, pastilah menarik.
Dan, saya mencuri jam kerja saya, untuk membaca cerita tersebut. Dan, cerita tersebut benar- benar menarik ! Alurnya pas, ceritanya sederhana, tapi cerita tersebut berhasil membawa saya ke suasana yang digambarkan cerita tersebut. Cerita ini berkisah tentang Ari , yang merantau ke karawang dan berteman baik dengan Indra, kawan pertamanya di kos. Sejak kedatangannya, Ari melihat sosok wanita berkaos kaki hitam, Mevally. Rasa penasaran Ari terhadap sosok Meva membuat Ari kerap dicap ‘gila’ oleh Indra. Saya pun, awalnya mengira sosok Meva ini adalah sosok mistis. Cerita pun bergulir, akhirnya terjadilah persahabatan yang erat antara Ari, Indra dan Meva.
Ada persahabatan dan cinta dalam cerita ini. Cerita di mana ketiganya saling membantu, berbagi dan bercerita. Cerita tentang seorang sahabat yang bahagia saat sahabatnya bahagia, cerita saat sahabat selalu hadir untuk meringankan beban sahabatnya. Cerita begitu mengalir. Satu hal yang saya tangkap dari cerita ini : Kebersamaan dalam situasi yang sama membuat persahabatan itu menemukan maknanya. Kebersamaan itulah yang membuat sahabat terasa begitu dekat.
Tokoh Ari dan Meva diceritakan saling menyimpan cinta yang tak sempat diungkapkan keduanya. Lebih dari sekedar kata cinta yang terucap, hati mereka memberikan cinta itu. Memberikan perlindungan, penerimaan dan mendukung. Itulah gambaran cinta mereka. Dan, cinta seperti itu bukan berarti akan menemukan tempat berlabuhnya. Bukan itu. Tetapi dengan cinta itulah mereka bertahan, untuk menjadi pribadi yang lebih baik , memanfaatkan dan menyimpan perlindungan, penerimaan dan dukungan yang mereka peroleh. Tak bersama dengan cinta itu bukan berarti cinta itu hilang. Tagline yang apik dari cerita ini : kenapa kenangan itu indah? Karena tidak akan terulang lagi, itu yang membuatnya berarti…sesuatu yang berulang akan menjadi biasa kan?
Cerita ini juga mengisahkan tentang harapan. Ya, tokoh Meva yang digambarkan suka menyakiti diri sendiri dan introvert memiliki banyak luka dalam kesendiriannya. Meva yang memiliki keraguan dan ketakutan akan masa depannya akhirnya bangkit mencapai impiannya. Filosofi pion yang dianut Ari memberikan harapan pada Meva.Bahwa pion awalnya tidak memiliki artinya. Tetapi, setelah pion- pion itu melewati petak demi petak dan pada akhirnya melewati semua ujian, sampailah di petak terakhir. Pion yang tidak berharga bisa bermetamorfosa menjadi benteng, kuda atau bahkan menjadi menteri. Menurut saya, itulah hidup. Hidup justru akan menjadi berharga saat berhasil melewati semua kesulitan- kesulitan, baik kecil maupun besar. Saat harapan masih ada, niscaya semua kesulitan itu akan teratasi. Kadang, kita harus mengalami dulu hal yang tidak mengenakkan untuk merasakan hal yang membahagiakan. Semua itu membutuhkan proses, tidak instan… melalui proses itulah kita menemukan makna dari kehidupan, bukan?
ciyeee...ciyeeee....akhirnya bikin resensi nih ye..?
BalasHapuskaos kaki hitam itu apa? semacam buku yah mbak?
BalasHapus@ mba rif :bukan resensi kok...refleksi..beda kan ya???hehehe
BalasHapus@nuell:bukan buku...cerita panjang gitu..dapat dari mba rifka...:D
cerita sepasang kaos kaki hitan (SK2H) berhasil bikin ane meneteskan airmata beberapa kali di beberapa part :') sangat menyentuh.
BalasHapusendingnya ga sesuai harapan memang, tapi banyak inspirasi dan motivasi yang ane dapat disana terutama soal bidak catur yang suatu saat jadi menteri :)
numpang...
http://aryasumbawa.co.cc