Kamis, 30 Juni 2011

Menutup Juni : Satu Jam yang Berharga

            Tak terasa, hari ini tanggal 30 Juni. Tak terasa, hari ini pertengahan tahun. Tak terasa..besok weekend lagi.Hari ini saya menutup Juni dengan sesuatu yang tidak biasa. Ya, mulai hari ini, jam biologis saya berubah. Penyebabnya tak lain tak bukan adalah kebijakan KAI dengan single operation-nya. Setiap KRL baik commuter line atau ekonomi akan berhenti di tiap stasiun. Konsekuensinya jelas, butuh waktu ekstra dari biasanya. Demi sesuap nasi dan mudah-mudahan berlian, saya pun mau tak mau harus berangkat lebih pagi dari biasanya.
          Semalam, saya sudah mempersiapkan diri untuk hari ini. Baju kerja sudah saya siapkan, tas dan peralatan kosmetik saya sudah saya masukkan, handphone sudah saya charge. Jadi, begitu saya bangun, saya tinggal mandi, makan, dan berangkat. Itu rencana saya semalam. Dan...ketika alarm berbunyi pukul 5 tepat..saya bangun, kemudian tidur ayam- ayam sekitar 15 menit. Berikutnya, mandi, makan. Jam 6 kurang 5 saya sudah menuju stasiun. Saya akan naik kereta jam 6.25. Eng...ing...eng...keretanya PENUH!!!!Dan..saya baru sampai kantor jam 7.50! Damn...kebijakan macam apa ini? 
            Cerita waktu pulang kantor lain lagi. Saya ikut KRL Bogor ke Juanda. Pilihan saya tepat. Di stasiun Gondangdia penumpukan penumpang terjadi...Damn *lagi* Dan...di cikini, manggarai, jatinegara..masih ada aja yang naik...keretanya bukan sesak lagi..tapi berdiri sempurna pun saya tak mampu. Untung saya berada di gerbong wanita. Kalo di gerbong umum? hufffttt...ga kebayang gesekan- gesekan yang terjadi. 
            Selama perjalanan pulang, saya lihat ibu- ibu di sekitar saya. Ada yang muda,ada yang setengah tua, ada yang tua. Saya masih merasa beruntung...saya pulang tak ada yang menunggu...kalau ibu - ibu ini? Berapa jam mereka meninggalkan rumah, meninggalkan , terutama anak- anak mereka. Berapa jam waktu yang tersisa untuk anak- anak mereka? Jika biasanya mereka bisa naik kereta jam 7 pagi, artinya mereka masih sempat memandikan anak mereka misalnya, dengan jadwal yang baru, apa mereka harus keluar rumah saat anak-anak masih terlelap? Jika biasanya mereka bisa sampai jam 6 sore, artinya mereka masih sempat menemani anak- anak mereka mengerjakan PR , apa mereka sekarang masih sempat melakukan itu? Sungguh, kebijakan baru ini membuat jam biologis penumpang menjadi berubah. Dan konsekuensinya : satu jam yang berharga hilang begitu saja. Hmmm...apakah pembuat kebijakan mempertimbangkan hal ini ya? Belum lagi, dengan molornya jadwal membuat emosi penumpang juga diuji. Kalo emosi ini terbawa ke rumah, siapa yang kena imbasnya? Anak- anak juga kan?
          Ah, saya yakin, semua ini hanya butuh adaptasi. Bukankah hidup di kota harus pandai- pandai adaptasi? Lama- lama akan terbiasa...dan  semoga, pembuat kebijakan komuter memikirkan masak- masak sebelum membuat kebijakan yang aneh- aneh seperti sekarang. Dan buat ibu- ibu yang saya temui tadi, 2 jempol untuk mereka..untuk perjuangan mereka...semoga tawa anak- anak mereka membuat mereka semakin yakin, apa yang mereka lakukan juga untuk kebaikan anak- anak. ENJOY KRL COMMUTER LINE ...welcome single operation !


ps....selamat meninggalkan Juni...semoga bulan Juli menjadi bulan yang penuh kebahagiaan untuk teman- teman semua!

4 komentar:

  1. semoga bulan depan kita bisa lebih baik dari yang kemarin

    BalasHapus
  2. semoga ini semua dibaca sama yang bersangkutan dan berbenah diri. hehehe

    BalasHapus
  3. @joe : aminnn
    @nuellubis : maksudnya siapa nih??? yang membuat kebijakan? :p

    BalasHapus